Orang India kuno mungkin terbang dengan pesawat Vimana ke seluruh Asia, Atlantis, dan mungkin juga terbang ke Amerika Selatan. Teks kuno India menjelaskan bagaimana cara membangun pesawat anti gravitasi yang dulu pernah dibuat Raja Ashoka.
Beberapa referensi mesin terbang kuno juga terukir di kuil Mesir bertuliskan skrip kuno. Gambar yang ditemukan pada langit-langit kuil berusia 3000 tahun, kuil ini terletak beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan Dataran Tinggi Giza.
Beberapa referensi mesin terbang kuno juga terukir di kuil Mesir bertuliskan skrip kuno. Gambar yang ditemukan pada langit-langit kuil berusia 3000 tahun, kuil ini terletak beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan Dataran Tinggi Giza.
UFO menjadi teka-teki tersendiri dikalangan ilmuwan dan sering mengabaikan fakta yang sangat penting. Banyak orang menganggap bahwa piring terbang merupakan bagian dari alien atau mungkin Militer Pemerintah. Tapi tidak dalam legenda India kuno dan Benua Atlantis. Lalu, apakah ada teks sejarah yang menjelaskan cara pembangunan pesawat anti garvitasi seperti Vimana? Ada, dan sudah dibuktikan oleh seorang ilmuwan asal India, dan sayangnya proyek itu terpaksa dihentikan akibat tekanan pemerintah.
Kendaraan Anti Gravitasi Atlantis Dan India Kuno
Kendaraan terbang era India kuno berasal tertulis dalam teks yang disusun ribuan tahun yang lalu. Sebagian besar teks sangat otentik, menceritakan epos terkenal, dan sebagian besar teks itu belum pernah diterjemahkan, masih dalam bahasa sansekerta lama. Dalam cerita ini sahabat blogspot.com, Asoka memulai misi yang dikenal Masyarakat Rahasia dari Sembilan Pria Yang Tak Diketahui. Ashoka merahasiakan rahasia tersebut karena takut ilmu pengetahuan yang ditulis ‘sembilan orang tak diketahui’ diambil pihak lain yang mungkin bisa digunakan untuk tujuan perang.
Sembilan pria misterius disebutkan telah menulis sembilan buku, menyusun bersama atau mungkin masing-masing telah menulis satu buku. Buku ini menceritakan tentang rahasia anti gravitasi, sementara sejarawan tidak benar-benar menggambarkan teks tersebut menceritakan tentang pengontrolan gravitasi. Teks ini diduga masih ada di suatu tempat, disimpan di sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet atau tempat lain yang hingga hari ini masih belum ditemukan.
Di Cina, telah ditemukan beberapa dokumen Sansekerta di Lhasa-Tibet, Dr.Ruth Reyna mengatakan bahwa dokumen itu berisi petunjuk untuk membangun pesawat ruang angkasa. Metode penggerak menggunakan anti gravitasi dan didasarkan pada sistem analog yang disebut dalam teks ‘Laghima’. Laghima merupakan kekuatan tidak diketahui dari diri manusia yang mampu keluar melalui fisik manusia, dengan kata lain merupakan sebuah kekuatan sentrifugal yang sangat kuat untuk melawan semua gravitasi. Sementara menurut Hindu Yogi menyebutkan, kekuatan Laghima memungkinkan seseorang untuk melayang.
Mesin yang disebut ‘Astras‘ (seperti yang tertulis dalam teks) dapat mengirimkan satu unit pasukan ke planet manapun. Manuskrip itu juga menyebutkan rahasia ‘Antima’ (penutup tembus pandang) dan ‘Garima’ (bagaimana membuat benda menjadi seberat gunung). Tetapi naskah ini tidak mengatakan secara pasti tentang adanya perjalanan antar planet, seperti rencana perjalanan ke Bulan tapi tidak jelas apakah perjalanan ini pernah dilakukan. Salah satu legenda Ramayana memiliki cerita yang sangat rinci, disana disebutkan adanya perjalanan ke bulan dengan Vimana atau Astra. Pada kenyataannya disebutkan adanya pertempuran di bulan dengan pesawat Asvin (Atlantis).
Kerajaan Rama berkembang di India Utara dan Pakistan setidaknya sekitar 15000 tahun yang lalu. India merupakan bangsa besar, terdiri dari beberapa kota canggih yang masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan, bagian utara dan barat India. Keberadaan Rama tampaknya sejalan dengan peradaban Atlantis dan ketujuh kota besar Rama disebut dalam teks-teks Hindu klasik sebagai Tujuh Kota Rishi.
Teks Mahavira dari Bhavabhuti menyebutkan, sebuah kereta udara, Pushpaka, membawa banyak orang ke ibukota Ayodhya. Langit penuh dengan mesin terbang, dikegelapan malam, diterangi lampu dengan cahaya kekuningan.
Dalam sejarah India, Vimana digunakan untuk perang. Sementara di Atlantis menggunakan mesin terbang Vailixi yang secara harfiah mencoba menundukkan dunia. Orang-orang Atlantis dikenal sebagai Asvin dalam teks India yang tampaknya lebih maju daripada teknologi India.
Meskipun tidak ada teks kuno yang menyebutkan Vailixi sebagai kenderaan Atlantis, tetapi beberapa informasi terkait melalui esoteris teks India yang menggambarkan mesin terbang mereka. Kenderaan ini hampir identik dengan Vimana, Vailixi umumnya berbentuk seperti cerutu dan memiliki kemampuan manuver bawah air serta luar angkasa. Kendaraan lain Atlantis yang berbentuk piring ternyata bisa menyelam.
Menurut Eklal Kueshana dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada tahun 1966, Vailixi pertama kali dikembangkan di Atlantis sekitar 20,000 tahun yang lalu. Pesawat ini digambarkan sebagai piring berbentuk trapesium, yang pada umumnya memiliki penampang dengan tiga buah mesin Hemispherical di bagian bawah. Mereka menggunakan perangkat anti gravitasi yang digerakkan oleh mesin berkekuatan sekitar 80,000 tenaga kuda.
Sementara dalam teks Hakatha (Hukum Babilonia) menyatakan bahwa, hak istimewa mengoperasikan mesin terbang yang besar. Pengetahuan penerbangan termasuk yang paling kuno dalam warisan kita.. Sebuah hadiah dari ‘orang-orang yang tinggi’. Kami menerima dari mereka sebagai sarana menyelamatkan banyak nyawa.
Kerajaan Rama berkembang di India Utara dan Pakistan setidaknya sekitar 15000 tahun yang lalu. India merupakan bangsa besar, terdiri dari beberapa kota canggih yang masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan, bagian utara dan barat India. Keberadaan Rama tampaknya sejalan dengan peradaban Atlantis dan ketujuh kota besar Rama disebut dalam teks-teks Hindu klasik sebagai Tujuh Kota Rishi.
Teks Mahavira dari Bhavabhuti menyebutkan, sebuah kereta udara, Pushpaka, membawa banyak orang ke ibukota Ayodhya. Langit penuh dengan mesin terbang, dikegelapan malam, diterangi lampu dengan cahaya kekuningan.
Dalam sejarah India, Vimana digunakan untuk perang. Sementara di Atlantis menggunakan mesin terbang Vailixi yang secara harfiah mencoba menundukkan dunia. Orang-orang Atlantis dikenal sebagai Asvin dalam teks India yang tampaknya lebih maju daripada teknologi India.
Meskipun tidak ada teks kuno yang menyebutkan Vailixi sebagai kenderaan Atlantis, tetapi beberapa informasi terkait melalui esoteris teks India yang menggambarkan mesin terbang mereka. Kenderaan ini hampir identik dengan Vimana, Vailixi umumnya berbentuk seperti cerutu dan memiliki kemampuan manuver bawah air serta luar angkasa. Kendaraan lain Atlantis yang berbentuk piring ternyata bisa menyelam.
Menurut Eklal Kueshana dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada tahun 1966, Vailixi pertama kali dikembangkan di Atlantis sekitar 20,000 tahun yang lalu. Pesawat ini digambarkan sebagai piring berbentuk trapesium, yang pada umumnya memiliki penampang dengan tiga buah mesin Hemispherical di bagian bawah. Mereka menggunakan perangkat anti gravitasi yang digerakkan oleh mesin berkekuatan sekitar 80,000 tenaga kuda.
Sementara dalam teks Hakatha (Hukum Babilonia) menyatakan bahwa, hak istimewa mengoperasikan mesin terbang yang besar. Pengetahuan penerbangan termasuk yang paling kuno dalam warisan kita.. Sebuah hadiah dari ‘orang-orang yang tinggi’. Kami menerima dari mereka sebagai sarana menyelamatkan banyak nyawa.
Anti Gravitasi Berdasarkan Teks Kuno India
Pada tahun 1875 ditemukan Shastra Vaimanika dari abad ke-4 SM yang ditulis oleh Bharadvajy menggunakan teks lebih tua. Teks ini menjelaskan sistem operasional Vimana termasuk informasi mengenai kemudi, pencegahan penerbangan panjang, perlindungan pesawat dari badai dan petir, dan bagaimana cara menciptakan energi surya menjadi energi anti gravitasi.
Shastra Vaimanika memiliki delapan Bab yang dilengkapi dengan diagram, menggambarkan tiga jenis pesawat, termasuk perangkatnya yang tidak bisa terbakar ataupun pecah. Teks ini juga menyebutkan adanya 31 bagian penting pada kenderaan dan 16 bahan yang bisa menyerap cahaya dan panas, materi yang disebutkan dianggap sesuai dalam pembuatan Vimana.
Vimana tersimpan dalam Griha Vimana (semacam gantungan) yang terkadang dikatakan didorong cairan berwarna putih kekuningan, dan terkadang didorong semacam senyawa merkuri. Teks ini agak membingungkan, tapi kemungkinan besar bahwa mereka memiliki sistem propulsi berbeda. Cairan yang disebutkan mungkin seperti bensin (putih kekuningan) dan Vimana memiliki sejumlah sumber penggerak berbeda, termasuk mesin pembakaran (seperti baling-baling pesawat) atau bahkan mesin jet.
Sementara teks Samaranganasutradhara menjelaskan bagaimana langkah-langkah pembangunan kendaraan. Kemungkinan merkuri memang menjadi bahan propulsi, dan perangkat yang dimaksud dalam teks adalah obyek Hemispherical yang terbuat dari kaca atau porselin, yang ujungnya berbentuk kerucut dilengkapi merkuri.
Orang India kuno mungkin terbang dengan kendaraan ini di seluruh Asia, Atlantis, dan mungkin juga terbang ke Amerika Selatan. Teks yang ditemukan di Mohenjodaro Pakistan (salah satu Tujuh Kota Rishi Kerajaan Rama) juga ditemukan di Pulau Easter. Sahabat blogspot.com pulau Easter menyebut Rongo-Rongo pada teks kuno mereka yang sangat mirip dengan teks Mohenjodaro. Veda, puisi Hindu kuno yang dianggap teks tertua dari semua teks-teks yang pernah ditemukan di India, menyebutkan kenderaan Vimana dengan berbagai bentuk dan ukuran. Diantaranya ‘Ahnihotra-Vimana’ dengan dua mesin, ‘Gajah-Vimana’ dengan mesin yang lebih banyak, jenis Ibis dan lainnya.
Ada juga karya Kasdim kuno, Sifrala, yang berisi lebih dari seratus halaman yang menyebutkan rincian teknis untuk membangun mesin terbang. Teks ini menyebutkan penggunaan batang grafit, kumparan tembaga, indikator kristal, bola bergetar, sudut stabil, dan bahan lainnya yang mendukung pembuatan kenderaan anti gravitasi.
Pembuatan Pesawat Vimana Abad Ke-19
William Clarendon pernah menuliskan penjelasan rinci adanya mesin vortex merkuri dalam terjemahan Samaranga Sutradhara. Terjemahan tersebut menjelaskan:
Dalam sirkular frame udara, ditempatkan mesin merkuri dan merkuri listrik di pusat pesawat. Dengan menggunakan kekuatan laten, merkuri yang dipanaskan mengeluarkan angin puyuh yang dikemudikan seorang pria dan dapat menempuh jarak yang besar dengan cara yang paling mengagumkan. Pergerakan Vimana yang sedemikian rupa sehingga dapat naik turun secara vertikal, bergerak miring maju dan mundur. Dengan bantuan mesin manusia bisa terbang di udara dan makhluk surgawi dapat turun ke bumi.
Sebuah buku karya Stephen Knapp menceritakan tentang Shivkar Bapuji Talpade, seorang sarjana Sansekerta yang lahir pada tahun 1864 di Chirabazar, Dukkarwadi Bombay. Di usia muda dia tertarik dengan Shastra Vaimanika (Aeronautical) yang diuraikan oleh seorang guru besar di India, Bhardwaja Maharishi. Shastra Vaimanika menjelaskan secara rinci tentang pembangunan pusaran mesin merkuri pendahulu sama seperti ion mesin yang ada saat ini. Informasi tambahan pada mesin merkuri dapat ditemukan dalam teks kuno Veda yang disebut Samaranga Sutradhara. Teks ini juga menjelaskannya 230 ayat untuk membuat mesin-mesin yang bertujuan damai dan perang.
Empat wadah merkuri yang kuat dimasukkan ke dalam struktur interior, kemudian wadah merkuri dipanaskan dengan api melalui sumber surya atau dengan pemanasan listrik. Suatu ketika, pesawat tak berawak Talpade dinyatakan berhasil terbang diketinggian 1500 kaki, tapi kemudian jatuh dan hancur. Sayangnya, Inggris menekan pemerintahan India untuk segera menghentikan penelitian Talpade, tak ada bantuan dana, dan pengembangan pesawat anti gravitasi di India berakhir disini. Tetapi usahanya untuk membuat mesin terbang dengan Shastra Veda diakui oleh sarjana India dan menerima gelar Vidya Prakash Pra-deep.
Baca juga Ritual Unik Datangkan Hujan Di Indonesia
sumber:http://cutpen.com/2013/02/vimana-pesawat-anti-gravitasi.html
0 komentar:
Posting Komentar