Minggu, 02 Maret 2014

Menguak Rahasia Bisnis Yahudi


Tidak bisa dipungkiri bahwa para pengusaha Yahudi kini menguasai sistem perekonomian dunia. Dengan jerat sistem yang mereka buat, para pengusaha itu memaksakan bentuk perbudakan modern kepada bangsa-bangsa lain di dunia yaitu kapitalisme. Dengan sistem yang korup ini, beserta intrik kotor lainnya, mereka membangun kerajaan bisnis yang kini mampu mencengkeram dunia dalam hegemoni mereka.

Apa dan Bagaimana rahasia kesuksesan para pengusaha Zionis dalam menggenggam perekonomian dunia.? Ternyata, kesuksesan gemilang Yahudi ini dimotori oleh strategi jitu, yaitu mencari antek-antek yang mau diajak bekerja sama, melakukan lobi politik yang kotor, melakukan suap terhadap para pejabat dan pihak terkait, mendesak pemeritah dan para pemilik perusahaan swasta untuk menjual saham dan aset mereka dengan jargon privatisasi, melakukan monopoli bisnis dengan cara kotor hingga melakukan perusakan terhadap aset perusahaan pesaing. Di samping itu, Yahudi juga mengadakan kerja sama, baik legal maupun ilegal dengan pihak bank dan badan keuangan terkait, mengancam dan membungkam pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dan terakhir mengendalikan dan menekan media untuk melakukan fitnah terhadap perusahaan pesaingnya.

Dalam menggapai kesuksesan, bangsa Yahudi juga melakukan politik media. Dengan menguasai media masyarakat dunia, mereka dapat menyembunyikan kejahatan dan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam bahkan media digunakan untuk mnyebarkan fitnah dan kebohongan terhadap bangsa lain. Bangsa Yahudi juga menguasai bisnis hiburan. Sebut saja Sam Goldwyn, Jack dan Harry Warner dengan puasat perfilman “Hollywood”. Tidak lain tujuan mereka menguasai bisnis hiburan kecuali untuk merusak pikiran dan kehidupan bangsa-bangsa Goyim, bangsa non-Yahudi.

IMF dan World Bank yang menjadi sentral bank-bank dunia juga berada di bawah kendali bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi menjebak Negara-negara yang membutuhkan dana dengan pinjaman berbunga sangat tinggi termasuk Negara kita, Indonesia juga telah masuk dalam perangkapnya.

Selain strategi jitu tersebut, motivasi bangsa Yahudi juga didorong oleh semangat fanatisme rasis. Fanatisme Yahudi ini dipompa oleh kitab Talmud, kitab pedoman kedua Yahudi setelah kitab taurat. Dalam kitab itu, yang notabenenya merupakan karangan manusia, bangsa Yahudi selalu diunggulkan di atas bangsa lain. Hasilnya dapat kita rasakan saat ini, bangsa Yahudi-yang sampai perang dunia II masih menjadi “bangsa pinggiran”, dalam waktu yang relatif singkat bisa menjadi sebuah bangsa yang mendominasi dunia kendati populasi mereka kecil sehingga saat ini para pebisnis Yahudi telah memancangkan kekuatan bisnisnya di segala bidang membentuk sebuah imperium perekonomian yang tangguh.

Fakta telah membuktikan bahwa hampir seluruh sktor penting di dunia ini dikuasai oleh bangsa Yahudi. Siapa yang tidak kenal dengan Mikhail Khodorkovsky, Roman Abramovich dan Leonid Nevzlin? Mikhail Khodorkovsky merupakan orang terkaya nomor wahid di Rusia, sedangkan Roman Abramovich sendiri memiliki industri alumunium kelas dunia dan sang empunya klub besar Inggris, Chelsea, sementara Leonid Nevzlin juga adalah seorang pengusaha kaya raya. Mereka semua adalah potret pebisnis Yahudi yang telah sukses di negeri beruang merah.

Di Swiss ada sebuah perusahaan milik bangsa Yahudi yaitu Nestle. Perusahaan ini banyak mengtinjauankan produk yang telah kita kenal dan konsumsi sehari-hari, seperti penyedap rasa, MAGGI, cokelat KitKat, Milk Bar, Nescafe dan masih banyak merek lainnya. Siapa yang tidak mengenal Nokia, salah satu merek telepon genggam terlaris? Perusahaan ini didirikan oleh Fredik Idestam pada tahun 1865 di Finlandia. Tahun ini Nokia menduduki peringkat lima dunia dalam merek produk terbaik (Best Global Brand). Di dunia internet, sudah lazim bagi orang yang menggunakan mesin pencari, Google. Lagi-lagi perusahaan Google ini dimiliki oleh Sergey Brin dan Larry Page yang juga warga negara Amerika berkebangsaan Yahudi.

Yang mengagumkan dari bangsa Yahudi, mereka dapat mengendalikan sebuah Negara adikuasa sekaliber Amerika Serikat. Di balik itu, ternyata di Negara Amerika telah bercokol AIPAC (American Israel Public Affairs Commitee), sebuah lembaga yang tugasnya melobi kongres Amerika dalam membantu melancarkan agenda politik dna bisnis bangsa Yahudi. 



Sumber: suara-media.com


0 komentar:

Posting Komentar